Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol
murni, alkohol absolut, atau alkohol saja, adalah sejenis
cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol
yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini
merupakan obat psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern.
Etanol adalah salah satu obat rekreasi yang paling tua.
Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal,
dengan rumus kimia C2H5OH dan rumus
empiris C2H6O. Ia merupakan isomerkonstitusional
dari dimetil eter. Etanol sering disingkat menjadi EtOH, dengan
"Et" merupakan singkatan dari gugus etil (C2H5).
Fermentasi gula menjadi etanol merupakan salah
satu reaksi organik paling awal yang pernah dilakukan manusia. Efek
dari konsumsi etanol yang memabukkan juga telah diketahui sejak dulu. Pada
zaman modern, etanol yang ditujukan untuk kegunaan industri seringkali
dihasilkan dari etilena.
Etanol banyak digunakan sebagai pelarut berbagai
bahan-bahan kimia yang ditujukan untuk konsumsi dan kegunaan manusia. Contohnya
adalah pada parfum, perasa, pewarna makanan, dan obat-obatan. Dalam kimia,
etanol adalah pelarut yang penting sekaligus sebagai stok umpan untuk sintesis
senyawa kimia lainnya. Dalam sejarahnya etanol telahlama digunakan sebagai bahan bakar.
Peningkatkan kadar etanol dari 30-35 %
hingga 70-80% yang dikenal sebagai etanol teknis, dapat dilakukan destilasi
ulang (destilasi bertingkat) dengan destilator skala laboratorium tanpa alat
pengontrol suhu. Untuk meningkatkan kadar etanol hingga 95 % atau lebih yang
dikenal sebagai alkohol ahidrat, digunakan unit pengolahan yang dilengkapi
dengan tangki penguapan terkontrol dengan suhu 78-80oC
. Sedangkan peningkatan kadar etanol
> 96% tidak mungkin dilakukan dengan destilasi biasa, walaupun dengan suhu
terkontrol. Cara yang digunakan untuk lebih memurnikan etanol yakni menggunakan
dehidrator yang dilengkapi dengan hidrat molecular sieve (saringan molekuler)
yang berfungsi menyerap air yang ada dalam larutan etanol. Pada proses ini,
akan dihasilkan etanol murni kadar 99,5-99,8%. Etanol dengan kemurnian yang
tinggi (99,5-99,8 %) dikenal sebagai etanol anhidrat atau etanol absolut.
Etanol ini digunakan sebagai bahan
bakar dan populer dengan nama FGE (Full Grade Ethanol). Pada pemurnian etanol,
dikenal tiga proses utama yakni evaporasi, destilasi dan dehidrasi. Proses
evaporasi adalah pemanasan etanol kasar dengan menggunakan evaporator, suhu pemanasan
berkisar 79-100 %, tergantung kadar etanol bahan baku, makin tinggi kadar
etanol bahan baku makin rendah suhu pemanasan pada evaporator (Lay, 2009).
Proses destilasi bertujuan untuk memisahkan etanol
dari campuran etanol-air. Titik didih etanol adalah 780C dan titik didih air
adalah 1000C sehingga dengan pemanasan pada suhu 780C dengan metode destilasi
maka etanol dapat dipisahkan dari campuran etanol-air. Kadar maksimum etanol
yang dapat diperoleh dengan cara destilasi biasa adalah 96% dan bersifat larutan
azeotropik, (3) proses dehidrasi larutan azeotropik untuk meningkatkan kadar
bioetanol menjadi 99,5 % merupakan cara yang populer untuk menghasilkan etanol
absolut (Tjokoroadikoesoemo, 1986).
Penggunaan destilator tunggal skala
laboratorium (tanpa pengontrol suhu) menghasilkan etanol 28-43% pada destilasi
pertama, dan etanol hasil destilasi
pertama ini didestilasi tahap dua
menghasilkan etanol 72-77%. Secara ekonomi, pemurnian etanol dari nira aren
yang menghasilkan etanol 72-79% layak dan menguntungkan (Lay, 2009). Untuk
meningkatkan kadar etanol dari 30-35 % hingga 70-80% yang dikenal sebagai
etanol teknis, dapat dilakukan destilasi ulang (destilasi bertingkat) dengan
destilator skala laboratorium tanpa alat pengontrol suhu. Untuk meningkatkan kadar
etanol hingga 95 % atau lebih yang dikenal sebagai alkohol hidrat, digunakan
unit pemurnian yang dilengkapi dengan tangki penguapan terkontrol dengan suhu
78-80oC. Sedangkan peningkatan kadar etanol > 96% tidak mungkin dilakukan
dengan destilasi biasa, walaupun dengan suhu terkontrol.
Dilaporkan Bernasconi, et al (1995) bahwa
untuk memperoleh etanol absolut dari etanol 96% menggunakan molecular sieve,
yaitu suatu absorben sintetis berbentuk pellet yang dapat secara selektif
mengikat molekul air. Selain harga murah, metode ini tidak meninggalkan residu
pada etanol yang diperoleh. Molecular sieve dapat dipakai kembali setelah
dipanaskan pada suhu 185-200 °C.
Ø Tanpa bau yang menyengat
Ø Tanpa rasa
Ø Terdapat zat khusus penguat aroma
Ø Terdapat zat khusus pengawet aroma
Ø Kadar penguapan 96%
Tidak ada komentar:
Posting Komentar