Rabu, 09 Januari 2019

Ethanol Purity Super

Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern. Etanol adalah salah satu obat rekreasi yang paling tua.

Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia C2H5OH dan rumus empiris C2H6O. Ia merupakan isomerkonstitusional dari dimetil eter. Etanol sering disingkat menjadi EtOH, dengan "Et" merupakan singkatan dari gugus etil (C2H5).

Fermentasi gula menjadi etanol merupakan salah satu reaksi organik paling awal yang pernah dilakukan manusia. Efek dari konsumsi etanol yang memabukkan juga telah diketahui sejak dulu. Pada zaman modern, etanol yang ditujukan untuk kegunaan industri seringkali dihasilkan dari etilena.

Etanol banyak digunakan sebagai pelarut berbagai bahan-bahan kimia yang ditujukan untuk konsumsi dan kegunaan manusia. Contohnya adalah pada parfum, perasa, pewarna makanan, dan obat-obatan. Dalam kimia, etanol adalah pelarut yang penting sekaligus sebagai stok umpan untuk sintesis senyawa kimia lainnya. Dalam sejarahnya etanol telahlama digunakan sebagai bahan bakar.

Peningkatkan kadar etanol dari 30-35 % hingga 70-80% yang dikenal sebagai etanol teknis, dapat dilakukan destilasi ulang (destilasi bertingkat) dengan destilator skala laboratorium tanpa alat pengontrol suhu. Untuk meningkatkan kadar etanol hingga 95 % atau lebih yang dikenal sebagai alkohol ahidrat, digunakan unit pengolahan yang dilengkapi dengan tangki penguapan terkontrol dengan suhu 78-80oC

. Sedangkan peningkatan kadar etanol > 96% tidak mungkin dilakukan dengan destilasi biasa, walaupun dengan suhu terkontrol. Cara yang digunakan untuk lebih memurnikan etanol yakni menggunakan dehidrator yang dilengkapi dengan hidrat molecular sieve (saringan molekuler) yang berfungsi menyerap air yang ada dalam larutan etanol. Pada proses ini, akan dihasilkan etanol murni kadar 99,5-99,8%. Etanol dengan kemurnian yang tinggi (99,5-99,8 %) dikenal sebagai etanol anhidrat atau etanol absolut.

Etanol ini digunakan sebagai bahan bakar dan populer dengan nama FGE (Full Grade Ethanol). Pada pemurnian etanol, dikenal tiga proses utama yakni evaporasi, destilasi dan dehidrasi. Proses evaporasi adalah pemanasan etanol kasar dengan menggunakan evaporator, suhu pemanasan berkisar 79-100 %, tergantung kadar etanol bahan baku, makin tinggi kadar etanol bahan baku makin rendah suhu pemanasan pada evaporator (Lay, 2009).

                Proses destilasi bertujuan untuk memisahkan etanol dari campuran etanol-air. Titik didih etanol adalah 780C dan titik didih air adalah 1000C sehingga dengan pemanasan pada suhu 780C dengan metode destilasi maka etanol dapat dipisahkan dari campuran etanol-air. Kadar maksimum etanol yang dapat diperoleh dengan cara destilasi biasa adalah 96% dan bersifat larutan azeotropik, (3) proses dehidrasi larutan azeotropik untuk meningkatkan kadar bioetanol menjadi 99,5 % merupakan cara yang populer untuk menghasilkan etanol absolut (Tjokoroadikoesoemo, 1986).

Penggunaan destilator tunggal skala laboratorium (tanpa pengontrol suhu) menghasilkan etanol 28-43% pada destilasi pertama, dan etanol hasil destilasi

pertama ini didestilasi tahap dua menghasilkan etanol 72-77%. Secara ekonomi, pemurnian etanol dari nira aren yang menghasilkan etanol 72-79% layak dan menguntungkan (Lay, 2009). Untuk meningkatkan kadar etanol dari 30-35 % hingga 70-80% yang dikenal sebagai etanol teknis, dapat dilakukan destilasi ulang (destilasi bertingkat) dengan destilator skala laboratorium tanpa alat pengontrol suhu. Untuk meningkatkan kadar etanol hingga 95 % atau lebih yang dikenal sebagai alkohol hidrat, digunakan unit pemurnian yang dilengkapi dengan tangki penguapan terkontrol dengan suhu 78-80oC. Sedangkan peningkatan kadar etanol > 96% tidak mungkin dilakukan dengan destilasi biasa, walaupun dengan suhu terkontrol.

 Dilaporkan Bernasconi, et al (1995) bahwa untuk memperoleh etanol absolut dari etanol 96% menggunakan molecular sieve, yaitu suatu absorben sintetis berbentuk pellet yang dapat secara selektif mengikat molekul air. Selain harga murah, metode ini tidak meninggalkan residu pada etanol yang diperoleh. Molecular sieve dapat dipakai kembali setelah dipanaskan pada suhu 185-200 °C.

Solvent parfum yang setara dengan alcohol food grade ini memiliki kadar penguapan 96% dan mengandung NOL Methanol ciri dan sifatnya dingin bila dirasa oleh kulit, bau/aromanya yang  soft  khas dan tidak bewarna,spesifikasi :

Ø  Tanpa bau yang menyengat
Ø  Tanpa rasa
Ø  Terdapat zat khusus penguat aroma
Ø  Terdapat zat khusus pengawet aroma
Ø  Kadar penguapan 96%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar